JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk melaksanakan kerja sama strategis dengan Housing Development Financial Corporation Ltd atau semacam perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan perumahan.
"Melalui kerja sama ini kami yakin akan memperkuat posisi BTN dalam industri pembiayaan perumahan di Indonesia," kata Direktur Utama BTN Iqbal Latanro dihubungi Kamis di Jakarta terkait dengan kunjungannya ke Mumbai India pada Selasa (20/7).
Dalam kunjungan untuk mengikuti acara penandatanganan kerja sama Iqbal didampingi Direktur Mortgage & Consumer Banking Bank BTN Irman A. Zahiruddin.
MoU yang ditandatangani mencakup beberapa aspek, antara lain pelatihan bagi Bank BTN, pertukaran karyawan antara Bank BTN dan Housing Development Financial Corporation (HDFC), layanan konsultasi teknis, serta kemungkinan untuk mendirikan pusat pembelajaran perumahan di Indonesia.
"Kami memahami sumber daya manusia merupakan asset utama. Untuk itu kami akan segera menindaklanjuti MoU yang telah ditandatangani, terutama dengan melaksanakan pelatihan maupun pertukaran karyawan dengan HDFC. Kami sangat berharap agar SDM yang diberikan kesempatan dapat mengimplementasikan beberapa proses bisnis yang berguna untuk mendukung efisiensi operasional Bank BTN," kata Iqbal.
HDFC merupakan lembaga keuangan di India yang sangat berpengalaman dalam memberikan pembiayaan perumahan di India, yang sejak berdiri pada tahun 1977 telah memberikan KPR kepada lebih dari 3,5 juta nasabah.
Pertumbuhan rata-rata kredit perumahan dalam kurun waktu lima tahun terakhir mencapai 25 persen. HDFC memiliki kemampuan dalam operasional bisnis yang sangat efisien dan kualitas kredit yang sangat baik.
Efisiensi ditunjukkan dengan Cost to Income Ratio (CIR) sebesar 7,9 persen, sedangkan kualitas kredit ditunjukkan dengan Non Performing Loans (NPL) sebesar 0,79 persen. Aset sebesar 1.117,63 Miliar Rupee dan CIR rendah serta NPL rendah, HDFC mampu menghasilkan laba setelah pajak sebesar 28,26 Miliar Rupee.
Iqbal Latanro mengharapkan dapat belajar dari HDFC agar lebih efisien lagi dalam kegiatan operasional.
Tolak ukur ke HDFC India merupakan salah satu upaya yang kami tempuh. Mereka sangat berpengalaman dalam memulai kredit dan penyelesaiannya (origination and recoverloan) sehingga mampu memberi kontribusi bagi efisiensi perusahaan.
Keinginan untuk melakukan efisiensi proses bisnis di Bank BTN merupakan hal yang paling penting, dan sejalan dengan inisiatif yang telah dilakukan oleh Bank BTN dalam merancang dan mengimplementasikan loan originitation system (e-Loan) dan loan recovery system (e-Coll).
BTN sendiri telah menguji coba e-Loan di beberapa kantor cabang di Jabotabek, sedangkan e-Coll sedang diuji coba di Kantor Cabang Tangerang. "Diharapkan tahun ini e-Loan dan e-Coll dapat diimplementasikan. Sesuai dengan salah satu misi Bank BTN, maka kami harus selalu melakukan inovasi dan berupaya untuk menjadi lebih baik," kata Iqbal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.