Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Komuter Medan-Binjai, Belawan, Tebing Tinggi Beroperasi

Kompas.com - 10/03/2010, 08:11 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Sri Lelawangsa yang kulitnya mulus mengilat dan baunya yang harum sangat menarik. Sri siap melayani penumpang yang hendak menaikinya. Siang itu, Selasa (9/3), Sri hendak berangkat ke Binjai mengantar penumpang yang jumlahnya hanya sepersepuluh dari 240 kursi yang ada.

Sri Lelawangsa adalah kereta diesel atau komuter yang baru beroperasi empat hari. PT Kereta Api (KA) Divisi Regional I Sumatera Utara menyediakan tiga jurusan transportasi massal antarkota itu, yakni Medan-Binjai, Medan-Belawan, dan Medan-Tebing Tinggi. Sejauh ini mayoritas penumpangnya adalah warga yang sekadar ingin menikmati sensasi menaiki kereta baru yang bertarif Rp 3.000 untuk sekali jalan itu.

”Mumpung masih sepi dan murah. Tidak apa-apalah kalau kami jalan-jalan naik kereta,” kata Majiko (27), warga Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia. Saat itu Majiko bersama anak, keponakan, dan empat tetangganya sedang berada di salah satu gerbong menunggu Sri berangkat ke Binjai. Mereka berniat menikmati pemandangan sepanjang jalur rel kereta yang dilalui Sri.

Yang paling menarik bagi Linda (29), tetangga Majiko, dia bisa sepuasnya jalan-jalan dari gerbong satu ke gerbong lainnya saat komuter berjalan. Itu karena saking lowongnya gerbong kereta.

Sri juga menarik perhatian sejumlah pelajar dari Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Binjai. Mereka adalah Meylita (16), Almira Tammy (16), dan enam teman lainnya. Mereka sengaja naik Sri bolak-balik dari Binjai ke Medan dan kembali lagi ke Binjai. ”Ramai-ramai kami pulang sekolah langsung naik komuter. Tamasya, tamasya,” kata Almira sembari senyum ceria.

Perihal operasionalisasi Sri memang belum banyak warga yang tahu sehingga sepi penumpang. Pada hari pertama beroperasi, Sri hanya ditumpangi 60 orang, hari kedua 229 orang, dan hari ketiga 277 orang untuk 16 kali jalan di tiga jurusan berbeda. Padahal, idealnya Sri mampu menangkut 3.840 orang dalam sehari.

Penyebab utamanya adalah minimnya promosi oleh PT KA.

”Selama ini saya pakai kereta (sepeda motor) untuk pergi pulang dari Tebing ke Medan. Waktu sore memang macet. Kalau tahu ada komuter, saya lebih milih itu,” kata Siswanto (35), petugas keamanan hotel.

Wakil Kepala Stasiun Besar Kota Medan Hutabarat mengatakan, promosi Sri memang tidak begitu gencar. PT KA hanya mengiklannya di media cetak. Jika media promosi untuk Sri ditambah, ia yakin Sri makin diburu warga. (Mohammad Hilmi Faiq/KOMPAS Cetak)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com